Haji Plus (Lapar)
Dalam perjalanan pulang dari tanah suci, seperti saat-saat masih di asrama haji palembang, rombongan kami tak lepas dari banyolan-banyolan kecil khas orang-orang tua tentunya diantara selingan doa dan dzikir yang selalu terdengar, ada saja kata-kata yang bernada gurauan keluar. Entah mungkin mereka bermaksud untuk sekedar menghilangkan ketegangan atau apa ( maklum banyak diantara mereka yang baru pertama kali naik pesawat), saya mau tak mau kadang ikut mendengarkan tapi tidak berusaha untuk ikut nimbrung atau menimpali, karena kebetulan di rombongan tersebut saya termasuk diantara jamaah yang termuda. Seperti ketika di pesawat dalam perjalanan pulang misalnya, seorang bapak-bapak tiba-tiba berkata pada ketua rombongan " Alhamdulillah, beruntung sekali kita yang berhaji tahun ini ya, kita bisa merasakan fasilitas yang plus." Saya yang kebetulan mendengar sedikit mengernyitkan kening, apa maksudnya merasakan fasilitas plus, sedangkan rombongan kami jelas-jelas bukan haji plus, pikirku. Rupanya Salah seorang bapak yang lain menjawab, " Kamu itu mimpi ya, kita kok dibilang haji plus ". Bapak yang tadi malah ketawa, orang-orang disekitarnya semakin bingung, terus dia bilang "iya lah, kita ini memang haji plus,
dibilangin kok tidak percaya ".
" Pak kita ini haji biasa, tidak pake plus. Fasilitasnya juga saja sama dengan yang lain kan, bapak lupa ya?"
kata salah seorang dari rombongan.
" Nggak... pokoknya kita ini haji plus!!!" melihat ngototnya bapak tadi, penumpang yang lain akhirnya diam saja, malas meladeninya. Mungkin karena melihat gelagat teman-temannya sudah menyerah dan tidak ada yang buka mulut lagi, tak lama bapak itu berkata lagi, " Saudara-saudara, kita ini semuanya berhaji plus, tapi plus lapar ".
Tiba-tiba pesawat yang tadinya sempat hening berubah oleh suara jamaah yang tak bisa kuasa menahan tawa. Astaghfirullah...ada-ada saja pikir saya.
No comments:
Post a Comment