Memasuki Tahun Baru 1428 H: "Jadikan Diri Sebagai Muslim yang Terarah, Terencana, Mengutamakan Bukti dan Siap Berdakwah ---- Mari Kita Melaksanakan Puasa Asyura dan Tasu’a Di Bulan Muharram ini

Sunday, January 14, 2007

Mencium Hajar Aswad


Ketika berhaji, awalnya saya tidak terlalu berniat mencium Hajar Aswad sehingga kalau Thawaf tidak pernah dekat-dekat dengan Ka’bah. Entah mu’jizat apa, suatu ketika dalam satu Thawaf, pikiran saya tiba-tiba agak kosong dan serasa naik angin cepat meliuk-liuk dalam Thawaf dan tiba-tiba saya sudah di depan Multazam dan berangsur dekat berada dekat Hajar Aswad. Sejak kejadian tersebut, saya berniat mencium Hajar Aswad.

Memang awalnya tidak mudah walau sudah antri mulai dari Rukun Yamani, namun belum tentu dapat menciumnya walau orang di depan saya sudah bisa menciumnya. Hal ini berlangsung sampai tiga kali namun tidak berhasil akhirnya mental keluar dari antrian. Saat itu, rejeki saya hanya bisa menatap dari dekat bagaimana bentuk ‘tempurung” Hajar Aswad serta komposisi dan warna tujuh pecahan batunya (antara merah hati sampai ungu) yang direkat dengan semacam semen (?) warna coklat susu dengan titik-titik kecil seperti kerikil / pasir warna hitam.

Dalam upaya mencium Hajar Aswad ini sampai peci hilang tak terasa; stiker tanda bis, plane, dan Clearence Bea Cukai Arab Saudi terkelupas hilang dari tas paspor dengan bekas licin laksana tak pernah ada stiker pernah menempel di bagian tersebut. Keringat ? jangan ditanya, basah kuyup. Bahkan kain yang saya pakai nya tadinya mulus, gara-gara berdesakan mencium Hajar Aswad kainnya yang bergesekan dengan orang lain mejadi keriting macam kain flanel.

Akhirnya ketika bertemu dengan teman di pagar penyekat bagian laki-laki dan perempuan di dekat bekas pintu ke Sumur Zam-zam, dia cerita bahwa hari ini ini dia dapat mencium Hajar Aswad sampai dua kali. Akhirnya saya minta tips bagaimana caranya supaya bisa mencium Hajar Aswad, dan segera saya praktekkan.

Ternyata dia pertama kali berhasil mencium Hajar Aswad dengan bantuan calo, namun untuk yang kedua dilakukan sendiri dengan cara yang sama. Caranya ternyata tidak antri dari Rukun Yamani. Namun, dari Multazam, mepet ke Ka’bah dan terus berpegangan pada pinggiran marmer tempat seorang tentara bertengger kalau menjaga Hajar Aswad.

Pas ketika orang yang antre dari Rukun Yamani gantian ke depan Hajar Aswad, yang dari Multazam masuk ke Hajar Aswad. Akhirnya dengan cara ini saya bisa mencium Hajar Aswad tiga kali. Alhamdullillah.

No comments: