Memasuki Tahun Baru 1428 H: "Jadikan Diri Sebagai Muslim yang Terarah, Terencana, Mengutamakan Bukti dan Siap Berdakwah ---- Mari Kita Melaksanakan Puasa Asyura dan Tasu’a Di Bulan Muharram ini

Monday, January 22, 2007

Menyikapi Kritik

Kritik sering kali menjadi musuh besar kita. Berapa banyak dari kita yang langsung bereaksi tidak sehat manakala kritik menerpa? Apa yang terjadi saat kita mengkritik? Bagaimana menyikapi kritik?

LUKA YANG KITA BUAT

Bayangkanlah kita menikam dada orang yang kita cintai.

Saat bilah pisau itu terbenam ke dalam dadanya, ia tersedak mencoba menghirup udara, ia mencoba meraup apa yang masih bisa digapainya. Dengan liar, wajahnya menyemburkan teror dan ketakutan. Memancarkan kesakitan yang teramat sangat pedih rasanya. Ia mulai kehilangan darah, dan ia mulai mengalami shock yang parah. Ia pun terjatuh. Sekarat dan bersimbah darah.

Mungkin ia masih beruntung, karena ada yang sempat mengantarnya ke rumah sakit dengan ambulan. Tapi sekalipun ia akan sembuh dari penderitaannya, dadanya tetap akan menyisakan goresan luka besar yang tidak sedap untuk semua mata.

SENJATA ITU ADALAH KRITIK

Tak terbayangkan bahwa Anda akan mampu melakukannya. Dan jikapun Anda tetap melakukannya, segera setelah Anda menyadari apa yang telah Anda lakukan, yakinlah; Anda tidak akan pernah mengulanginya.

Begitulah, mungkin hampir setiap hari, banyak dari kita yang terus dan lagi-lagi, menikam orang-orang yang kita cintai. Kita menggunakan pisau yang tak terlihat, pisau yang tidak membuat darah muncrat. Senjata itu adalah senjata pilihan. Dan pilihan itu adalah KRITIK. Luka yang kita buat, sama dalam dan pedih seperti luka oleh pisau dari baja.

KRITIK ADALAH MESIN PENGHANCUR

Kritik yang kita lontarkan merontokkan rasa percaya diri. Orang yang kita kritik merasa tak dicintai lagi. Mereka mulai masuk ke alam yang penuh dengan keragu-raguan. Dan sebelum luka mereka sempat sembuh kembali, Kita menikamnya lagi, dan lagi. Tepat di tempat yang sama.

KRITIK ITU MENIPU

Mengapakah kita bisa menjadi begitu sadis pada orang-orang yang kita cintai?
Kita telah tertipu, karena bilah yang di tangan dan luka yang kita buat tak pernah terlihat nyata.

Mengapakah kita bisa menjadi begitu jahat dan dengki?
Jawabnya, adalah karena rasa tak aman kita sendiri.

BAYANGKAN BILAH PISAU ITU

Bagaimanakah kita bisa memperbaiki diri?
Saat kita mulai merasa melakukan pembantaian terhadap orang lain,
dengan kata-kata yang pedas dan sengit,
dengan ungkapan yang tajam bak bilah pedang,
dengan suara dan kata yang membakar jiwa serta semangat,

Berhentilah sebentar, dan bayangkanlah senjata kita itu menjadi nyata.

Dan jika kita bisa melihat, luka seperti apa yang akan kita buat, STOP!

KRITIK DILAKUKAN DENGAN KATA

Kita sering tidak menyadarinya. Contoh: kata “tapi.”

“Lihatlah Ayah, Saya dapat nilai A untuk olah raga di raport Saya.”
Ayah menjawab, “Wow.. itu bagus sekali anakku, TAPI, kamu dapat C untuk matematika.”

Kata “tapi” adalah tombol “cancel” atau tuts “esc” di pojok kiri atas keyboard komputer kita. Kata itu membatalkan semua puja dan puji yang telah kita lontarkan sebelumnya. Dan tidak lebih, pembicaraan di atas telah berubah jadi begini.

“Lihatlah Ayah, Saya pintar di sekolah.”
“Tidak. Kamu goblok!”

HARGAI SEKECIL APA PUN

Bandingkan jika respon itu diubah lebih baik dengan menjadi begini.
“Wow.. itu bagus sekali anakku, nanti Ayah bilang sama Ibu betapa pintarnya kamu. Pertahankan ya.”

Ia akan terinspirasi dan berupaya lebih keras untuk matematikanya, karena ia ingin menangguk lebih banyak puji dan puja, dari orang-orang yang dicintanya. Itu lebih baik ketimbang ia jadi merasa tak berguna karena “tapi” dari mulut Ayah atau Ibunya.

JIKA ANDA DIKRITIK

1. Jadikan kritik sebagai sarana belajar. Yaitu, INGAT RASA LUKANYA, dan berupayalah untuk tidak melakukannya pada orang lain;

2. Ingat bahwa PISAU YANG DIGUNAKAN TIDAK TERLIHAT, itulah sebab mereka tak menyadari luka yang dibuatnya. Maafkan mereka;

3. INGAT LUKA MEREKA. Saat seseorang menjadi sengit, sadis, kasar atau tidak bertenggang rasa, mereka tidak membenci Anda. Mereka mengalami derita akibat sesuatu di dalam dirinya. Jika mereka mengumpat, bukanlah Anda yang diumpat. Yang mereka tuju adalah sesuatu di dalam diri mereka, yang tak pernah ditunjukkan atau diceritakan. Mungkin itu orang lain yang telah kejam kepada mereka. Mungkin itu sesuatu yang telah mempermalukan mereka;

4. SETIAP ORANG TIDAK SAMA. Itulah berkah Tuhan. Pahami mereka sebagai manusia yang masing-masingnya tidak sama;

5. Setelah Anda menerima kritik, BERTERIMAKASIHLAH PADA MEREKA atas nasehatnya. Berjanjilah untuk mempertimbangkan apa yang mereka katakan. Dengan berterimakasih, Anda telah melucuti senjata mereka, antagonismenya, dan mengakhiri bicara dengan damai dan melegakan;

6. LUPAKAN. Orang yang mengkritik Anda mungkin tidak kompeten, penuh curiga, atau cemburu buta. Jika demikian, setelah berterimakasih kepada mereka, lupakan semuanya;

7. EVALUASI KRITIK MEREKA. Mungkin mereka tidak objektif. Tapi mungkin juga ada poin mereka yang memang benar. Gunakan pengalaman ini sebagai kesempatan untuk tumbuh. Ingat, Anda tidak sempurna. Belajarlah dari mereka kapan saja dan di mana saja. Tapi jangan, jadikan itu alasan untuk mengkritik orang lain.

Bahaya kritik bukan pada kritiknya, tapi pada karakternya yang bisa memunculkan siapa Anda sebenarnya.

Orang yang Panjang Umurnya dan Baik Amalnya

Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Kuraib dari Zaid bin Habbab dari Muawiyah bin Shalih dari Amr bin Qais dari Abdullah bin Busr Al-Aslami Radhiyallahu Anhu, bahwasanya ada seorang Badui bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang terbaik?” Beliau bersabda,
مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ .
“Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.” (HR. At-Tirmidzi) (1)

Mungkin, di antara hadits-hadits Nabi tentang amalan seorang muslim yang dapat membuatnya menjadi terbaik di antara kaum muslimin, yang sifatnya paling umum adalah hadits ini. Bagaimana tidak? Sebab, yang dimaksud Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan amal di sini, adalah segala perbuatan baik yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Setiap perbuatan yang di dalamnya ada unsur taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan akal sehat serta adat masyarakat menganggapnya sebagai perbuatan terpuji, maka itulah yang dimaksud dengan amal baik di sini. Itu pun, jenjang waktu pelaksanaannya sangat panjang terbentang, yaitu di sepanjang usia seseorang.

Dengan demikian, tanpa diperinci amalan apa saja yang dilakukan oleh seorang muslim semasa hidupnya, selama ia dikenal sebagai orang yang selalu rajin beribadah kepada Allah, taat menjalankan sunnah Nabi-Nya, dan senantiasa menjauhi segala hal yang dilarang dalam ajaran agama Islam, maka dialah sesungguhnya orang muslim terbaik yang sejati. Karena, orang ini tidak hanya melakukan amalan-amalan tertentu saja dalam hidupnya, melainkan melakukan semua amal perbuatan yang baik.

Hadits ini juga mengisyaratkan sekaligus mensyaratkan, bahwa orang yang terbaik di sini adalah yang panjang umurnya. Sehingga dapat dipahami, bahwa orang yang sama-sama terkenal sebagai orang saleh dan ikhlas selama hidupnya, tetapi yang satu usianya lebih panjang dari yang lain, maka yang lebih panjang umurnya inilah yang lebih baik. Bahkan Imam Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya memberikan satu keterangan khusus, bahwa bisa jadi orang yang panjang umurnya dan baik amalnya lebih baik daripada seorang yang mati syahid di jalan Allah.

Ibnu Hibban meriwayatkan dari Imran bin Musa dari Ya’qub bin Humaid dari Abdul Aziz bin Muhammad dan Ibnu Abi Hazim dari Yazid bin Abdillah dari Muhammad bin Ibrahim At-Taimi dari Abu Salamah dari Abdurrahman dari Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu Anhu, “Bahwasanya ada dua orang laki-laki dari salah satu kabilah di Arab datang kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Kebetulan kedua orang ini masuk Islamnya bersamaan. Salah satu dari mereka adalah seorang yang sangat rajin beribadah. Kemudian dia ikut berperang fi sabilillah dan mati syahid dalam perang tersebut. Adapun yang seorang lagi, dia masih hidup setahun setelah kematian sahabatnya. Sehingga, orang yang satu ini masih sempat berpuasa Ramadhan. Lalu ia meninggal. Dan, Thalhah bin Ubaidillah melihat dalam mimpinya bahwa orang yang terakhir meninggal ini dipersilahkan masuk surga terlebih dahulu daripada sahabatnya yang lebih dulu meninggal.” (2)

Dalam At-Tamhid, disebutkan sebuah hadits dari Ubaid bin Khalid As-Sulami Radhiyallahu Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mempersaudarakan dua orang laki-laki. Kemudian salah seorang dari mereka meninggal lebih dulu. Sedangkan yang satunya lagi meninggal seminggu kemudian. Setelah Nabi bersama para sahabat menshalatkan jenazah orang yang terakhir meninggal ini, beliau berkata, “Apa yang kalian bacakan untuknya?” Para sahabat menjawab, “Kami mendoakannya. Kami membaca; Ya Allah, ampunilah dia dan sandingkanlah dia dengan saudaranya.” Maka Rasulullah bersabda, “Lalu dikemanakan shalat yang dia lakukan setelah saudaranya meninggal, puasa yang dia lakukan setelah saudaranya meninggal, dan amal yang dia lakukan setelah saudaranya meninggal?” Demikian, Abu Umar An-Namri menjelaskan hadits tentang keutamaan orang yang panjang umurnya dan baik amalnya dengan hadits ini. (3)

DR. Musthafa Said berkata, “Yang dimaksud dengan baik amalnya, yaitu jika seseorang melakukan suatu perbuatan baik disertai dengan kelengkapan syarat-syarat dan rukun-rukunnya dengan ikhlas hanya mengharapkan keridhaan Allah Ta’ala semata.” (4)

Berkaitan dengan hal ini, Ammar bin Yasir Radhiyallahu Anhu mengatakan, bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
مَثَلُ أُمَّتِي مَثَلُ الْمَطَرِ لَا يُدْرَى أَوَّلُهُ خَيْرٌ أَمْ آخِرُهُ . (رواه أحمد والترمذي)
“Perumpamaan umatku seperti hujan, tidak diketahui mana yang lebih baik; yang pertama atau yang terakhir.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi) (5)

Maksud Nabi, orang muslim yang meninggal lebih dulu belum tentu lebih baik daripada orang muslim yang meninggal belakangan. Karena bisa jadi yang meninggal belakangan lebih baik daripada yang meninggal lebih dulu, dikarenakan amal-amal yang dilakukannya lebih banyak –baik dari sisi kuantitas ataupun kualitas. Sekalipun orang muslim yang meninggal lebih dulu dikenal sebagai orang yang saleh dan rajin beribadah. Sama seperti air hujan; tidak diketahui manakah yang menyuburkan tanah dan tumbuh-tumbuhan, apakah tetesan yang turun pertama kali ataukah yang terakhir.

Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bertanya kepada para sahabat,
أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخِيَارِكُمْ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ خِيَارُكُمْ أَطْوَلُكُمْ أَعْمَارًا وَأَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًا . (رواه أحمد)
“Maukah kalian aku beritahu tentang orang yang terbaik di antara kalian?” Para sahabat menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Kata beliau, “Sebaik-baik kalian adalah yang paling panjang umurnya dan paling baik amalnya.” (HR. Ahmad) (6)

Sunday, January 21, 2007

Tanda Tanda Kiamat Yang Menakjubkan

Kiamat mempunyai tanda Kubra dan Sugra. Berikut tanda tanda kecil kiamat yang menakjubkan (bukan tanda besar) :

1. Menggembungnya bulan telah bersabda Rasulullah saw : " di antara sudah mendekatnya

kiamat ialah menggembungnya bulan sabit(awal bulan) " dishahihkan" AlBaani di Ash Shahihah nomor 2292 dalam riwayat yang lain dikatakan "di antara sudah dekatnya hari kiamat ialah bahwa orang akan melihat bulan sabit seperti sebelumnya, maka orang akan mengatakan satu bentuk darinya untuk dua malam dan masjid akan dijadikan tempat untuk jalan jalan serta meluasnya mati mendadak" (Ash Shahiihah AlBani 2292)

Menakjubkan ... satu bulan sabit dihitung dua kali !!!, sekarang ummat islam hampir selalu bertengkar menentukan bulan sabit untuk ramadhan, syawal dan idhul adha .. antar ru'yat tidak sama cara melihatnya , antar hisab berbeda cara menghitungnya .... shodaqo rasuuhul kariim

2.Tersebarnya banyak pasar rasuluillah bersabda : "Kiamat hampir saja akan berdiri apabila sudah banyak perbuatan bohong, masa(waktu) akan terasa cepat dan pasar pasar akan berdekatan (karena saking banyaknya)" (sahih Ibnu Hibban)

Lihatlah sekarang, pasar ada dimana mana, mall semakin banyak, supermarket di mana mana ....

3.Wanita ikut bekerja seperti laki laki rasulullah bersabda : "pada pintu gerbang kiamat orang2 hanya akan mengucapkan salam kepada orang yang khusus(dikenal) saja dan berkembangnya perniagaan sehingga wanita ikut seperti suaminya (bekerja/berdagang) " Hadist Shahih lighairihi Ahmad

Sekarang karena emansipasi wanita, wanita yang bekerja sudah banyak betul ... shodaqo rasuuhul kariim

4.Banyaknya Polisi rasululah bersabda : "bersegeralah kamu melakukan amal shalih sebelum datang 6 perkara : pemerintahan orang orang jahil, banyaknya polisi, penjual belian HUKUM atau JABATAN, memandang remeh terhadap darah, pemutusan silaturrahim, adanya manusia yang menjadikan al qir'an sebagai seruling dimana mereka menunjuk seorang imam untuk sholat jamaah agar ia dapat menyaksikan keindahannya dalam membaca Al QUr'an meskipun ia paling sedikit ke-Faqihannya. " Musnad Ahmad, At Thabrani, Ash Shaihhah AlBani

5.Manusia akan bermegah megah dalam membangun masjid rasulullah bersabda "tidak akan beridir kiamat hingga mansia berbangga bangga dengan masjid" (hadist sahih musnad Ahmad3:134,145, An Nasa'i 2:32, Abu Dawud 449,Ibnu Majah 779) padahal rasulullah dilain tempat berkata "saya tidak diutus untuk menjulangkan masjid masjid" (sahih sunan abu dawud:448)

subhanallah, masjid masjid seakarang megah betul .. indah benar

6.Menjadi pengikut tradisi Yahudi dan Nasrani telah berkata rasulullah : "Sungguh kamu akan mengikuti jalan hidup orang orang sebelum kamu,sejengkal demi sejengkal , sehasta demi sehasta (tanpa berbeda sedikitpun) sehingga walaupun mereka masuk ke lubang biawak, maka kamu akan masuk juga" Sahabat bertanya : wahai rasulullah, apakah kaum yang akan kami ikuti tersebut adalah kaum Yahudi dan Nasrani ?, maka Nabi menjawab : Siapa Lagi (kalau bukan mereka) ?

shodaqo rasuuhul kariim ... ummat sudah menjadi pengikut barat ... peringatan tahun baru, valentin day, peringatan ulang tahun, pengagum demokrasi, HAM, hukum positif dan sebagainya ...


7.Irak diboikot dan makanan ditahan darinya rasulullah bersabda : "hampir saja tidak boleh dibawa makanan ke negeri Irak secupak(qafizh) makanan atau sebuah dirham, kami(sahabat) bertanya Orang orang ajam(non arab) kah yang melakukan ini ? kemudian beliau berkata : "hampir saja tidak dibawa makanan atau sebuah dinar kepada penduduk syam(palestina, syiria , libanon , yordandan sekitarnya) kemudian sahabat bertanya "siap ayang melakukan itu ya rasulullah ? " orang orang RUM(Romawi : Amerika-Eropa)

Sebenarnya ini adalah tanda yang paling menakjubkan, karena sampai sekarang irak telah diboikot oleh Amerika semenjak perang teluk dan syam telah menderita kekuarangan makanan, palestina di jajah israel yahudi ..dan .. setelah terkepungnya irak dan syam ini .. dan setelah terjadinya peperangan dhasyat di PALESTINA maka akan muncullah tanda tanda besar kiamat berupa munculnya Imam Mahdi, Keluarnya Dajjal dan turunnya Isa Al Masih

8.Turki akan memerangi Irak rasulullah bersabda : "sekelompok manusia dari ummatku akan turun di suatu dataran rendah yang mereka namakan dengan Bashrah pada tepi suatu sungai yang bernama Dajlah. Dan apabila telah datang akhir zaman datangkah Bani Qanthura (mereka adalah orang orang turki) yang bermuka lebar dan bermata kecil sehingga mereka turun pada tepi sungai itu, maka terpecahlah penduduknya menjadi 3 kelompok, yang satu sibuk mengikuti ekor ekor sapi mereka(sibuk mengurusi harta benda) dan mereka akan hancur, dan satu kelompok dari mereka akan memperhatikan diri mereka sendiri dan mereka itu telah kafir, dan satu kelompok dari mereka akan menjadikan anak cucu mereka di belakang mereka kemudian mereka berperang, itulah para syuhada" (hadits hasan diriwayatkan Ahmad dan Abu Dawud(4138)

Pada bulan mei 1997 dahulu orang orang turki telah mulai memancing mancing permusuhan dengan irak dan mereka membangkitkan masalah masalah yang dibuat buat sekitar masalah air di sungai Eufrat dan orang orang turki itu membuat kesepakatan dengan orang orang israel dan amerika dan melakukan latihan militer bersama dengan tujuan penyerangan irak, iran dan syiria, dan waktu itu juga Turki menyerang bagian irak utara dengan alasan untuk menghjajar suku kurdi .. kita tunggu saja apa yang akan terjadi nanti ..

9.Bumi Arab akan kembali menjadi kebun kebun dan sungai sungai telah bersabda rasulullah : "tidak akan berdiri hari kiamat hingga harta aakan banyak melimpah dan sehingga bumi arab kembali menjadi kebun kebun dan sungai sungai " � (Ahmad dan Muslim)

Dan negeri arab saat ini telah menjadi kebun !! dan banyak nya sungai .. didaerah tha'if bahkan telah turun butiran es dan musim haji kemarin susuhu dingin kira kira 5 derajat celcius ... tidak lagi panas

10.Peperangan dengan Yahudi : tidak terjadi kiamat hingga oranng orang berperagn dengan� Yahudi, dan orang orang Yahudi bersembunyi dibawah batu dan pohon, lalu batu dan pohon itu berkata kepada orang orang islam " di sini ada Yahudi, maka bunuhlah ia" (Fathul Bari', Al Manaqib, Al Hafiz Ibnu Hajar)

Wanita Sempurna

Ini kisah perjumpaan dua orang sahabat yang sudah puluhan tahun terpisahkan hidupnya. Mereka kangen-kangenan, ngobrol ramai sambil minum kopi disebuah kafe. Awalnya topik yang dibicarakan adalah soal-soal nostalgia zaman sekolah dulu, namun pada akhirnya menyangkut kehidupan mereka sekarang ini.

‘Ngomong-ngomong, mengapa sampai sekarang kamu belum juga menikah?’ ujar seorang kepada temannya yang sampai sekarang membujang. ‘Sejujurnya sampai saat ini saya terus mencari wanita yang sempurna. Itulah sebabnya saya masih melajang. Dulu di Bandung, saya berjumpa dengan seorang gadis cantik yang amat pintar. Saya pikir ini adalah wanita ideal yang cocok untuk menjadi istriku. Namun ternyata di masa pacaran ketahuan bahwa ia sangat sombong. Hubungan kami putus sampai di situ.

‘Di Jakarta, saya ketemu seorang wanita rupawan yang ramah dan dermawan. Pada perjumpaan pertama, aku kasmaran. Hatiku berdesir kencang, inilah wanita idealku. Namun ternyata belakangan saya ketahui, ia banyak tingkah dan tidak bertanggung jawab.

‘Saya terus berupaya mencari. Namun selalu saya temukan kelemahan dan kekurangan pada wanita yang saya taksir. Sampai pada suatu hari, saya bersua wanita ideal yang selama ini saya dambakan. Ia demikian cantik, pintar,baik hati, dermawan, dan suka humor. Saya pikir, inilah pendamping hidup yang dikirim Tuhan.’

‘Lantas,’ sergah temannya yang dari tadi tekun mendengarkan, ‘Apa yang terjadi? Mengapa kau tidak segera meminangnya?’
Yang ditanya diam sejenak. Suasana hening. Akhirnya dengan suara lirih, sang bujangan menjawab, ‘Baru belakangan aku ketahui bahwa ia juga sedang mencari pria yang sempurna.’

Friday, January 19, 2007

Selamat Tahun Baru 1428 H


Semoga taubat kita diterimaNYA, dosa kita diampunkanNYA

Semoga ALLAH SWT akan pelihara kita dari godaan dan fitnah

syaitan, nafsu amarah dan kejahatan

Segala puji bagi ALLAH SWT…

Sholawat kepada RASULULLAH SAW dan Keluarganya yang suci…

Agar kita mendapat Rahmat, FadilatNYA dan

Ditempatkan di SyurgaNYA… Insya Allah!


Thursday, January 18, 2007

Ujian...

Kadang saya berfikir, selagi manusia itu hidup UJIAN datang silih berganti. Dan manusia pun sering kali, sadar ataupun tidak, akan mengeluh apabila ujian itu datang. Entah ujian itu berupa kesakitan, kegagalan, kekecewaan, kemiskinan dan kefaqiran. Tetapi manusia tidak pernah mengeluh ataupun gelisah apabila diuji dengan kekayaan, kebahagian, kecukupan dalam kehidupan dan kemewahan.
Dibenak ini, itu semua lumrah bagi seorang manusia…..saya, anda dan kita semua!

Tetapi berbahagialah manusia yang diuji dengan kesakitan, kegagalan, kekecewaan dan kemiskinan karena sesungguhnya mereka di dalam golongan yang dikasihi oleh Allah. Sahabat-sahabat Rasulullah saww suatu ketika menangis apabila mereka tidak diuji oleh Allah, kerana takut mereka telah hilang kasih sayang Allah.

Tetapi hari ini pada saat kita diuji……..

Ketika hati kita bertanya-tanya “mengapa saya yang diuji?” setelah semua perintahnya saya lakukan, larangnya saya jauhi maka teringatlah firman Allah…“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan berkata, “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji? Dan sungguh kami telah menguji org2 sebelum mereka, maka sungguh Allah mengetahui org2 yg benar dan sungguh Dia mengetahui org2 yg dusta.” Surah Al-Ankabuut ayat 2-3

Ketika diri kita berkata “Mengapa saya tidak memperoleh apa yang saya inginkan?” maka jawabannya saya dapatkan di surah Al-Baqarah:216 Allah berfirman: “…boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Dan Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”

Pada saat diri kita terasa lemah, nafsu telah mengalah, hidup terasa tidak berarti lagi maka renungilah ayat Allah: “Dan janganlah kamu lemah, dan jangan bersedih hati, padahal kamulah org2 yg paling tinggi (derajatnya), jika kamu beriman.”* Surah Al-Imran ayat 139

Ketika jiwa kita bertanya-tanya “Bagaimanakah saya harus menghadapi semua ujian ini” sesungguhnya Allah telah berfirman untuk kita: “Dan mohonlah pertolongan dengan sabar dan sholat; dan sesungguhnya sholat itu berat, kecuali atas orang-orang yg khusyu.” *Surah Al-Baqarah ayat 45

Tidak jarang dengan ujian yg kita peroleh, sering kali kita mencari seseorang entah itu keluarga, sahabat ataupun teman untuk bergantung, membagi duka dan mendapatkan kekuatan. Sedangkan Allah selalu bersama kita…..“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘arsy yang agung.” *Surah At-Taubah ayat 129

Terpulang dari semua itu, pada saat ujian itu terjadi yang ada dalam benak kita adalah “SAYA TIDAK MAMPU BERTAHAN LAGI!” maka ingatkanlah pada diri kita semua …… “Allah tiada membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” *Surah Al Baqarah ayat 286

“Ya Allah….. jika ujian ini untuk menguji keimananku, berilah aku kekuatan, keimanan dan ketaqwaan. Jika ujian ini untuk menghapus dosa-dosaku, berilah aku kesabaran dan keredhaan.”

Haji Plus (Lapar)

Dalam perjalanan pulang dari tanah suci, seperti saat-saat masih di asrama haji palembang, rombongan kami tak lepas dari banyolan-banyolan kecil khas orang-orang tua tentunya diantara selingan doa dan dzikir yang selalu terdengar, ada saja kata-kata yang bernada gurauan keluar. Entah mungkin mereka bermaksud untuk sekedar menghilangkan ketegangan atau apa ( maklum banyak diantara mereka yang baru pertama kali naik pesawat), saya mau tak mau kadang ikut mendengarkan tapi tidak berusaha untuk ikut nimbrung atau menimpali, karena kebetulan di rombongan tersebut saya termasuk diantara jamaah yang termuda. Seperti ketika di pesawat dalam perjalanan pulang misalnya, seorang bapak-bapak tiba-tiba berkata pada ketua rombongan " Alhamdulillah, beruntung sekali kita yang berhaji tahun ini ya, kita bisa merasakan fasilitas yang plus." Saya yang kebetulan mendengar sedikit mengernyitkan kening, apa maksudnya merasakan fasilitas plus, sedangkan rombongan kami jelas-jelas bukan haji plus, pikirku. Rupanya Salah seorang bapak yang lain menjawab, " Kamu itu mimpi ya, kita kok dibilang haji plus ". Bapak yang tadi malah ketawa, orang-orang disekitarnya semakin bingung, terus dia bilang "iya lah, kita ini memang haji plus,
dibilangin kok tidak percaya ".
" Pak kita ini haji biasa, tidak pake plus. Fasilitasnya juga saja sama dengan yang lain kan, bapak lupa ya?"
kata salah seorang dari rombongan.
" Nggak... pokoknya kita ini haji plus!!!" melihat ngototnya bapak tadi, penumpang yang lain akhirnya diam saja, malas meladeninya. Mungkin karena melihat gelagat teman-temannya sudah menyerah dan tidak ada yang buka mulut lagi, tak lama bapak itu berkata lagi, " Saudara-saudara, kita ini semuanya berhaji plus, tapi plus lapar ".
Tiba-tiba pesawat yang tadinya sempat hening berubah oleh suara jamaah yang tak bisa kuasa menahan tawa. Astaghfirullah...ada-ada saja pikir saya.

Dua Sisi




Siklus kehidupan mahluk selalu diisi oleh dua hal yang saling berkomplemen

ada hidup ada mati
ada baik ada buruk
ada haq ada bathil
ada gelap ada terang
ada senang dan ada sedih
dan berjuta hal yang saling mengisi dan melengkapi

saudaraku
sikapilah hidup ini sesuai proporsinya,
jangan pernah melebihkan sesuatu dan jangan pula merendahkan, ambilah pertengahannya.

Rasulullah, mengajarkan kita untuk hidup zuhud dan tawadhu.
Zuhud bukan berarti menjauhkan kepentingan dunia dan mengambil hal yang paling minimal, tetapi menempatkan sesuatu pada tempatnya..
dan dengan menjadi tawadhu kita akan senantiasa ingat kepada sang pemberi rizki dan sang pemilik segalanya

saya teringat satu baris lantunan nasyid ..
"Kehidupan bagaikan roda..
seribu zaman kan terus berputar..
namun satu tak akan pudar..
cahya Alloh kan tetap bersinar.."

saudaraku..
susah, senang, sehat , sakit..
selalu berjalan mengiringi kita..
tak akan ada jiwa yang mampu mengelak ketika sang takdir menghadiri kita,
dan kita akan selalu berada di dua sisi kehidupan
yang terus berputar dan berputar terus tanpa kenal henti hingga sangsakala membuyarkan
keheningan..

Berpeganglah pada cahaya Allah saudaraku..
Berpeganglah pada tali itu
Jagalah nur itu..
Jagalah hidayah itu

Insya Allah ..
Pertolongan Allah kan datang
Habis gelap terbitlah terang
Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan

Kuncupnya Mekar Menjadi Bunga

Subhanallah wa barokallah
itu kata yang terucap ketika banyak saudaraku yang menggenapkan setengah diennya dalam waktu dekat ini

Tak terasa betapa kelezatan iman itu telah berbuah azzam yang kuat dan membuahkan cinta dalam ikatan kokoh nan suci
mahligai rumah tangga

teruntuk saudara saudariku..
sekarang antum dan antuna bukan kuncup lagi
sekarang antum dan antuna adalah bunga yang telah mekar
yang dengannya akan lahir jundi jundi yang akan
membangun dunia ini..
yang akan mengusung panji panji islam di muka bumi

Tetap berjalan dalam barisan da'wah ini
Tetap berpeganglah pada tali Alloh
Tetap tebarkan ukhuwah dan cinta kepada saudara seiman
dan tatap hari baru dengan semangat menbangun peradaban
Membangun diri, keluarga, dan masyarakat
untuk kejayaan islam

YA Allah
jadikan ikatan suci ini kekal untuk selamanya
jadikan Ikatan suci ini amunisi pejuang pejuang agamaMu
Jdikan ikatan suci ini keluarga yang sakinah mawadah wa rohmah..
sekarang dan selamanya..
Allahuma Amiin


* buat teman-teman saya yang akan segera melepas masa lajangnya ...
sehari ini saja saya menerima dua undangan dari teman-teman yang akan menikah
minggu ini

Sepenggal Tentang Dakwah


Kitalah dakwah itu..
Kitalah ruh perjuangan itu..
Kitalah pemenang seruan itu..
Karena kita dan dakwah laksana jasad dan ruh

Sudahkah komitmen itu kita niatkan untuk semua
amanah yang ada pada diri kita??
Sudahkah komitmen itu terpatri didalam hati??
Siapkah kita menjadi bukti hidup atas semua seruan
dakwah yang kita usung dan tegakkan??
Sungguh, itulah alasan utama ALLAH memberikan
kemenangan yang kita lantunkan dalam harap dan doa..
Jika belum, sadarlah kita belum lagi melakukan
apa-apa!!
Maka, kepada yang melemah bahkan terhenti,
Lihatlah didalam nurani..
Adakah cinta ALLAH kemilau disana??

Ketetapan akhir skenario perjuangan ini sepenuhnya
adalah hak ALLAH
Tapi kita punya peluang untuk membujukNYA
Dengan catatan, sudah sempurnakah amalan amanah kita??

Beruntunglah orang-orang yang memperbarui
semangatnya dalam setiap pergantian waktu
Menjaga niatnya dalam kebaikan
Dan
Menemukan ALLAH dalam setiap gerak langkahnya

Bukanlah dikatakan beriman, seseorang yang bagus
shalatnya, puasanya, zakat, dan ibadahnya saja
Melainkan mereka yang senantiasa memperhatikan
urusan umat Islam
Dan beramal untuk urusan tersebut

Jalan dakwah tidak ditaburi oleh bunga-bunga harum,
Tetapi merupakan jalan sukar dan panjang
Sebab, antara hak dan bathil ada pertentangan yang
nyata
Dakwah memerlukan kemurahan hati, pemberian,dan
pengorbanan tanpa mengharapkan hasil yang segera,
tanpa putus asa dan putus harapan!!

Dakwah ini jalan panjang
Keberhasilan akan diraih jika ia
Disusun oleh orang-orang cerdas..
Dirawat oleh orang-orang ikhlas..
Diperjuangkan oleh orang-orang pemberani..
Dipertahankan oleh orang-orang istiqamah..


(ANDAI AKU SADDAM) Lelaki Setengah Tiang


Aku bukan lelaki yang kemarin
berdiri menantang angin

sebab antara khayal dan nyata

aku telah terbuang.

mungkin topengku tak kuasa merebut
lagi sejarah
dalam lautan rekayasa
Aku pun bukan lelaki
yang tuntaskan
hidup dalam semalam.
kurasa memang bukan itu

Tapi aku adalah lelaki
yang harus
hidup dalam gaung pedih
karena dipaksa mati dipagi hari


*Takziah yang tertunda

Peringatan Yang Terang Benderang

Berikut ini foto-foto penampakan Lafadz Allah SWT. di Indonesia yang rata-rata muncul dalam bencana.

1) Gelombang Tsunami 26 Desember 2004 (laut)

free image hosting

2) Wedhus Gembel di Gunung Merapi, Yogyakarta 8 Juni 2006 (Gunung Merapi)

free image hosting

3) Ledakan di pipa gas milik Pertamina di lokasi lumpur Lapindo 22 November 2006 (api)

free image hosting

4) Sekerat daging sapi kurban Tasikmalaya 31 Desember 2006 (Hewan Qurban)

free image hosting

Ampunilah kami yaa Allah….

Ikhlas...

Keikhlasan tidak datang dengan sendirinya, melainkan dipelajari. Keihlasan tidak muncul secara spontan namun perlahan-lahan. Ikhlas… kata yang mudah diucapkan tetapi sulit untuk dilakukan. Keikhlasan terjadi ketika kita bisa menerima sesuatu yang tidak bisa kita terima atau yang tidak kita harapkan, seperti mempercayai sesuatu yang tidak dipercaya.

Menjadi ikhlas itu sulit namun bukan hal yang mustahil. Keikhlasan merupakan tantangan hidup karena dalam putaran kehidupan akan muncul kewajiban untuk menjadi ikhlas, entah berupa kesenangan, tangisan pun kepedihan. Seribu hujaman, guncangan, kegetiran dan keengganan merasuk dalam jiwa ketika diri memulai sebuah perjalanan ikhlas. Akankah bahagia kan datang ketika puncak ikhlas sudah tercapai, atau hanya akan menjadi seonggok penyesalan dan kenangan manis namun memuakkan yang kan terus menghantui sepanjang hidup? Kita tidak akan pernah tahu jawabannya jika belum mencobanya. Tetapi mengapa banyak orang yang enggan bahkan takut menapaki tangga keikhlasan? begitu menyeramkankah, atau itu hanya sebuah tameng atas kegagalan untuk memperoleh sesuatu?

Begitu banyak pertanyaan bergejolak dalam jiwa, memaksa keluar dan mencari-cari jawaban dalam gelap. Berlari ke sana kemari, berusaha mencari jawaban pasti, tapi… hanya lelah yang didapat. Ternyata mencari keikhlasan bukan dengan berteriak-teriak, membaca buku, berdiam diri di masjid bahkan bertanya para ahli tasawuf sekalipun.

Keikhlasan bisa didapat seperti layaknya seorang anak kecil belajar berjalan. Perlahan namun pasti kaki mencoba menapak, tertatih namun tanpa putus asa terus mencoba. Tangannya meraba mencari sesuatu yang dapat dipegang agar tidak terjatuh, terkadang dia menangis ketika tubuhnya terjatuh karena kehilangan keseimbangan, tapi kemudian bangkit kembali tanpa jera dan terus berusaha berjalan. Semangat dan tangisan menghiasi perjuangannya. Namun suatu waktu tangisannya berubah menjadi senyum ketika dia sudah mantap berdiri dan mampu berjalan dengan kedua kakinya. Kebahagiaan terpancar dari matanya, ada kepuasan didalamnya dan dia tahu perjuangannya tidak sia-sia.

Begitulah perjalanan keikhlasan dimulai, sulit… namun pada akhirnya kita akan sampai juga ke sana. Satu yang dapat dipahami bahwa menjadi ikhlas bukan berarti tanpa diiringi penyesalan, menjadi ikhlas tidak selamanya harus selalu kuat seperti batu karang dan menjadi ikhlas tidak harus tanpa airmata…

Menjadi ikhlas berarti seluruh jiwa dan hati kita sudah bisa menerima dan mengerti akan apa yang terjadi, walaupun di dalamnya sarat dengan airmata dan rasa pedih di hati. Namun airmata hanyalah hujan yang akan menghapus kemarau di hati yang kering, dan kepedihan akan menjadi pupuk untuk menyuburkannya kembali, sehingga akan tumbuh sesuatu yang indah. Jadi… jika hasil dari keikhlasan begitu indah dan membahagiakan, mengapa kita tidak memulainya ?

Aku dan Blogku

Waktu benar-benar berlalu. Saya pergi meninggalkan mimpi dan angan. Saya pergi meninggalkan segala kenangan tentangmu. Saya tidak lagi mengingatmu, merindukanmu, Saya seperti tidak pernah mengenalmu Waktu benar-benar berlalu.

Waktu yang lain datang. Engkau diam sendiri dalam dingin rindu musim dingin ini. Engkau ingat ketika kaulihat punggungku meninggalkanmu sambil berharap Saya menoleh agar bisa melihat wajah Saya untuk terakhir kali. Dan Saya tidak melakukannya. Tiada menyapa, tiada juga menoleh. Saya pergi begitu saja.

Lalu hari-hari yang panjang kaulewati dalam memandangi jalan-jalan yang saya lalui sambil mengingat wajah Saya yang mulai kabur. Engkau bahkan hampir tidak mengenali siapa yang datang. engkau masih saja berharap Saya datang menyapamu seperti dulu. Waktu itu pernah Saya katakan, tidak ada lagi yang bisa diceritakan, padahal engkau begitu setia mendengar. Lalu Saya benar-benar pergi.

Dan kemarin, Saya kembali menyapamu. Saya berharap engkau masih menyimpan mata sayu penuh penantian. Engkau rumah Saya yang kesepian penuh debu. Aku kembali, mungkin bukan untuk cerita-cerita yang Saya rangkai, hanya sekedar kebersamaan, walau hanya diam pucat.

Saya benar-benar kembali. Mulai berbicara denganmu, Saya merindukanmu, meminta maaf telah meninggalkanmu. Tapi katamu, "Siapa kamu? Aku tidak mengenalmu."

Hah!!!



* ketika blog bicara rindu

Monday, January 15, 2007

Point-point Yang Dapat Membantu Meraih Bahagia

“Jika datang kepadamu celaan tentang diriku karena kekuranganku itu adalah bukti yang menunjukkan bahwa aku adalah orang yang sempurna”

Sifat tamak dan rakus dapat membinasakan pelakunya. Cara untuk menanggulangi kedua penyakit ini terdiri dari obat racikan yang komposisinya sebagai berikut:
Terapkan pola hidup ekonomis dan tidak berlebihan dalam berbelanja, kecuali hanya seperlunya. Barangsiapa yang konsumtif dalam berbelanja, maka ia tidak akan pernah merasa cukup, bahkan akan dikuasai oleh watak kikir dan tamak. Pola hidup ekonomis merupakan pokok qana’ah (merasa puas dengan apa adanya). Dalam sebuah Hadist disebutkan: “Sikap ekonomis adalah separoh dari penghidupan.”

Janganlah terlalu mencemaskan masa depan, tetapi tanggulangilah perasaan ini dengan tidak banyak berandai-andai dan dengan iman bahwa rizki yang telah ditaqdirkan pasti akan datang dengan sendirinya.

Bertaqwalah kepada Allah SWT sebab Allah SWT telah berfirman dalam KitabNya:”Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (QS 65: 2-3)

Kenalilah kebaikan yang terkandung dalam sifat qana’ah sehingga bisa hidup mulia, tidak memerlukan pertolongan orang lain, dan kenalilah keburukan yang terkandung dalam sikap rakus dan tamak, yaitu membawa kehinaan bagi pelakunya. Selanjutnya, belajarlah banyak dari hal tersebut.

Seringlah merenungi kisah kehidupan para nabi dan orang-orag yang shalih, sifat qana’ah mereka, kesederhanaan pola hidup mereka, dan rasa antusias mereka kepada amal shalih, lalu jadikanlah mereka sebagai teladan Anda.

Perhatikanlah keadaan orang dibawah Anda dalam berbagai urusan duniawi.

“Orang berakal tidak akan bosan untuk meraih manfaat berpikir, tidak putus asa dalam menghadapi keadaan dan tidak akan pernah berhenti dari berpikir dan berusaha.”

Sumber: ‘Aidh bin ‘Abdullah Al Qarni



Sunday, January 14, 2007

Sudah Siapkah Kita

Bergulirnya waktu pada hakikatnya ialah pengurangan jatah usia hidup kita di dunia. Sadar atau tidak.Sesungguhnya perputaran waktu tiada lain mengantarkan kita kepada pintu kematian. Entah kapan kematian itu kan menyapa! Tua-muda, kaya-miskin, sehat-sakit sama saja, kematian selalu mengintai setiap kita. Lantas sudahkah kita siap menghadapinya? Semoga kita selalu terjaga Saudara/iku!

Ya Allah, jadikan perguliran waktu ini sebagai bilangan ‘amal bagi kami, amin!




*sebuah resolusi di tahun ini

Melawan Diri Sendiri

Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain. Namun,kemenangan atas diri sendiri. Berpacu dijalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalahkan rasa ketakukan, keengganan, keangkuhan, dan semua beban yang menambat diri di tempat start.

Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tak berguna. Motivasi tak semestinya lahir dari rasa dari rasa iri, dengki atau dendam. Keberhasila sejati memberikan kebahagiaan yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda.

Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain, akan tertinggal karena sibuk untuk mengintip laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan record-nya sendiri tak peduli apakah pelari yang lain akan menyusul dia atau tidak. Tak peduli dimana dan siap lawan-lawannya ia mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri.

Ia bertanding dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain curang. Keinginan untuk mengalahkan orang lain adalah awal dari kekalahan.

Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni, orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.

Di Balik "Musibah" di Tanah Suci

Hajj-e-BaytullahBerhaji di tahun ini, adalah pengalaman haji saya yang pertama. Ada harapan besar dari saya pribadi_tentu juga bagi mereka yang berhaji_yaitu ibadah itu mabrur. Semoga diterima Allah SWT. Memang, kendati menjadi harapan semua orang, kemabruran bukanlah sesuatu yang mudah diukur. Tidak semudah kita mengetahui kita lulus sekolah atau naik kelas. Sejumlah kiai dan ustad berusaha memudahkan pengertian mabrur tersebut. Yakni, adanya proses peningkatan. Setelah menunaikan ibadah haji, seseorang menjadi lebih baik. Lebih baik amal ibadahnya, amal sosialnya, tutur katanya, dan lain-lain. Namun sejatinya, Allah Ta'ala sajalah yang tahu mabrur tidaknya haji seseorang.

Ada sebuah pelajaran berharga yang saya dapat, diluar dari menjalankan rangkaian ibadah yang sudah ditentukan, yakni kepedulian. Ada hal-hal yang _mungkin_ selama ini terlupakan dari cara kita memandang persaudaraan dalam islam. Kita terkadang lupa bahwa semua umat muslim itu saudara, hingga sudah selayaknya kita menjadi umat yang peduli dengan sesama, saling menghormati, saling membantu, dan sebagainya.

Karena itu saya sedih bila teringat minimnya kepedulian kita, dimana sering kita membiarkan anak yatim putus sekolah karena tidak ada biaya, membiarkan orang miskin mengganjal perut dengan batu karena kelaparan, dan membiarkan orang miskin tetangga kita merintih kesakitan dan tak mampu berobat karena tak ada uang sepeserpun di tangan.

Berkaca dari "musibah" kelaparan yang di alami jamaah haji tahun ini tentu merupakan tragedi kemanusiaan yang memilukan. Tapi, tragedi lebih besar juga diderita saudara-saudara muslimlain yang hidup dalam kenestapaan. Mereka lapar bertahun-tahun dan tidak ada yang memperdulikan. Sebaliknya, kelaparan yang kami (jamaah haji) derita dapat mendatangkan kepedulian dari mana-mana.

Semua media massa memberitakan besar-besaran, pihak-pihak yang yang berwenang dikecam, mereka yang tadinya selama ini tidak peduli pun berubah menjadi mahluk yang paling peduli.
Sebenarnya, jemaah haji tetaplah bernasib lebih baik. Karena itu, saya memandang musibah tersebut sebagai ujian dan peringatan dari Allah.

Siapa tahu Allah memang sedang menguji kesabaran kami. Siapa tahu, dulu, keberangkatan haji kami tidak disertai niat yang tulus. Siapa tahu, ketika bersuka ria mengadakan syukuran haji, ternyata ada tetangga yang kelaparan. Siapa tahu, ketika datang ke bank untuk melunasi ONH, ternyata ada tetangga yang bertarung dengan maut karena tak punya uang untuk berobat.

Siapa tahu...siapa tahu...yang tertanam di hati itulah yang membuat saya_semoga jemaah haji lainnya_ semakin menginstropeksi diri bahwa masih banyak yang harus dilakukan setelah ini...meningkatkan kepedulian terhadap umat.

Jangan Tunggu Tua Pergi Haji

Hajj-e-BaytullahAda guyonan umum di antara orang yang pernah menunaikan haji. Mereka biasanya menyesal telah menunda haji hingga sekian lama, ketika usia sudah udzur dan fisik tidak memadai lagi. Mereka bisanya menyarankan segeralah menyegarakan naik haji ketika usia masih muda.

Ya, persiapan haji yang utama adalah usia.

Kalau kita sudah dikarunia rejeki yang cukup, sedang usia kita masih muda, bersyukurlah pada Allah. Sesungguhnya kita beruntung. Kalau kita naik haji pada usia seperti itu tentu akan sungguh nikmat.

Ada yang bilang, “Saya ragu naik haji. Usia masih tiga puluhan. Takut kalau sudah balik, perilaku saya masih tetap seperti dulu.” Benar. Kemantapan rohani dan spiritual adalah penting, tapi tidak kalah penting pula kesiapan fisik kita. Kalau usia Anda 50 puluhan, bahkan banyak jamaah haji Indonesia yang berusia antara 60 hingga 70 tahun, apa yang Anda bayangkan agar ibadah haji Anda nyaman?

Misalnya saja, jarak pondokan ke Masjidil Haram rata-rata sekitar 2-3 km (bahkan ada yang lebih). Kalau kita ingin tiap hari (atau tiap waktu salat) ke masjid, apakah kita membayangkan harus berjalan pergi-pulang 5 km tiap waktu salat. Apalagi kalau subuh, di Mekkah, pada pukul 04.00 pagi biasanya jamaah berduyun-duyun ke Masjidil Haram. Kalau kita telat, pasti hanya dapat tempat di pinggir luaran masjid saja. Padahal cuaca di sana cukup dingin.

Belum lagi untuk menjalankan ibadah inti, yang karena sifat waktunya berdekatan, bersamaan (seluruh jamaah haji sedunia yang dua juta orang itu) juga menjalankannya, dan ketat, akan sangat membutuhkan fisik yang siap dan sehat. Puncak kebutuhan akan fisik yang prima tentulah pada ibadah jumrah Aqobah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah itu. Jumrah Aqobah adalah syarat wajib haji. Saat itulah dua juta lebih jamaah haji sedunia berkumpul untuk melempar batu pada sebuah tugu simbol iblis. Semua harus tuntas pada periode itu.

Dalam jumrah Aqobah inilah, karena dianggap muda di antara jamaah lain, saya memimpin iring-iringan jamaah dari rombongan saya. Ketika mendekati tiang dan berniat melempar yang pertama, tiba-tiba jamaah rombongan yang terpental oleh gelombang jamaah lain dan kami pun terpisah. Saat itulah saya merasakan gelombang hentakan yang paling dahsyat dalam hidup saya. Seumur-umur, tidak pernah saya merasakan hentakan gelombang manusia berdesakan dalam tempat di dunia ini, kecuali di dekat tugu tempat Jumrah Aqobah. Hentakan gelombang manusia terkuat kedua saya rasakan ketika hendak menyentuh Hajar Aswad di Masjidil Haram.

Dalam jumrah itu, seorang jamaah rombongan kami, badannya cukup besar, akhirnya menyerah dan mempercayakan kepada kami setelah istrinya terpisah. Akhirnya setelah kami atur untuk meminggir terlebih dahulu, saya dan beberapa jamaah yang muda mencari di antara gelombang jamaah tersebut, dan syukurlah istrinya ditemukan bersama beberapa ibu lainnya.

Jadi, lebih muda kita berhaji, tentu sedikit membantu kenyamanan kita beribadah.

Mencium Hajar Aswad


Ketika berhaji, awalnya saya tidak terlalu berniat mencium Hajar Aswad sehingga kalau Thawaf tidak pernah dekat-dekat dengan Ka’bah. Entah mu’jizat apa, suatu ketika dalam satu Thawaf, pikiran saya tiba-tiba agak kosong dan serasa naik angin cepat meliuk-liuk dalam Thawaf dan tiba-tiba saya sudah di depan Multazam dan berangsur dekat berada dekat Hajar Aswad. Sejak kejadian tersebut, saya berniat mencium Hajar Aswad.

Memang awalnya tidak mudah walau sudah antri mulai dari Rukun Yamani, namun belum tentu dapat menciumnya walau orang di depan saya sudah bisa menciumnya. Hal ini berlangsung sampai tiga kali namun tidak berhasil akhirnya mental keluar dari antrian. Saat itu, rejeki saya hanya bisa menatap dari dekat bagaimana bentuk ‘tempurung” Hajar Aswad serta komposisi dan warna tujuh pecahan batunya (antara merah hati sampai ungu) yang direkat dengan semacam semen (?) warna coklat susu dengan titik-titik kecil seperti kerikil / pasir warna hitam.

Dalam upaya mencium Hajar Aswad ini sampai peci hilang tak terasa; stiker tanda bis, plane, dan Clearence Bea Cukai Arab Saudi terkelupas hilang dari tas paspor dengan bekas licin laksana tak pernah ada stiker pernah menempel di bagian tersebut. Keringat ? jangan ditanya, basah kuyup. Bahkan kain yang saya pakai nya tadinya mulus, gara-gara berdesakan mencium Hajar Aswad kainnya yang bergesekan dengan orang lain mejadi keriting macam kain flanel.

Akhirnya ketika bertemu dengan teman di pagar penyekat bagian laki-laki dan perempuan di dekat bekas pintu ke Sumur Zam-zam, dia cerita bahwa hari ini ini dia dapat mencium Hajar Aswad sampai dua kali. Akhirnya saya minta tips bagaimana caranya supaya bisa mencium Hajar Aswad, dan segera saya praktekkan.

Ternyata dia pertama kali berhasil mencium Hajar Aswad dengan bantuan calo, namun untuk yang kedua dilakukan sendiri dengan cara yang sama. Caranya ternyata tidak antri dari Rukun Yamani. Namun, dari Multazam, mepet ke Ka’bah dan terus berpegangan pada pinggiran marmer tempat seorang tentara bertengger kalau menjaga Hajar Aswad.

Pas ketika orang yang antre dari Rukun Yamani gantian ke depan Hajar Aswad, yang dari Multazam masuk ke Hajar Aswad. Akhirnya dengan cara ini saya bisa mencium Hajar Aswad tiga kali. Alhamdullillah.

Saturday, January 13, 2007

Menyongsong Kejayaan Islam Melalui Internet

Da'wah merupakan sebuah jalan yang harus dilalui dalam rangka menegakkan kalimatullah. Layaknya sebuah keping mata uang, da'wah tidak dapat di lepaskan dari Islam. Ia bukan sekedar proses yang penting dilakukan,

tetapi lebih jauh da'wah adalah sebuah kewajiban dari Allah SWT sebagaimana yang telah diwahyukan dalam surat An Nahl ayat 125: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik�" sekaligus perintah dari Rasulullah mulia Muhammad saw: "Sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat." Demikian mulia dan agungnya kedudukan da'wah dalam ajaran Islam, maka sudah menjadi keharusan bagi setiap individu yang mengaku muslim untuk bukan sekedar terpanggil tetapi bahkan mencoba mencurahkan segenap kehidupannya untuk da'wah.

Seiring dengan berkembang pesatnya kemajuan zaman, beberapa tahun silam muncul di hadapan kita sebuah "dunia baru" bersamaan dengan hadirnya internet. Manusia dengan kepandaiannya telah berhasil membuat sebuah dunia yang tanpa jarak dan tanpa sekat melalui internet. Internet juga telah berhasil menghubungkan manusia yang satu dengan yang lain hanya dalam hitungan detik. Beberapa negara dapat bergantian kita singgahi dalam sekejap. Sehingga selain dunia nyata yang kita alami sehari-hari, manusia juga disuguhkan sebuah "dunia lain" yang sering disebut-sebut dengan dunia cyber atau dunia maya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Islam sebagai agama yang responsif terhadap segala perubahan dan keadaan, sudah selayaknya melakukan evaluasi terhadap "da'wah tradisionalnya". Da'wah dalam artinya yang luas (bukan sekedar tabligh atau ceramah) dituntut untuk mampu menembus dunia cyber dalam rangka menebarkan benih-benih Al Islam. Ada beberapa alasan mengapa da'wah dipandang penting untuk dihadirkan di dunia maya:

1. Setiap orang berhak untuk menerima da'wah.
Da'wah bukanlah terbatas hanya untuk sebagian kalangan dan melupakan kalangan yang lain. Bahkan Rasulullah Muhammad saw mengajarkan para sahabatnya dan juga kita umatnya untuk berda'wah bukan hanya ditujukan kepada sesama muslim, tapi juga harus menyentuh sisi-sisi di luar umat muslimin. Suatu riwayat menceritakan mengenai kisah pengemis Yahudi yang buta. Pengemis Yahudi yang buta itu selalu berdiri di sebuah pasar seraya terus menerus menjelek-jelekan Rasulullah Muhammad saw kepada semua orang yang berlalu di hadapannya. Mendengar hinaan tersebut Rasulullah tidak merasa tersinggung, bahkan ia yang selalu menyuapi makanan kepada sang pengemis tanpa memberitahukan kepada pengemis itu siapa dirinya. Barulah setelah Rasulullah wafat, pengemis Yahudi mendengar perlakuan Rasulullah saw itu dari sahabat Abu Bakar. Pengemis itu kemudian menangis dan bersyahadat di hadapan Abu Bakar setelah mendengar penuturan Abu Bakar.

Oleh sebab itu upaya untuk berda'wah kepada para netter (pengguna internet) dipandang penting untuk dilakukan. Dari pengalaman yang ada, tidak sedikit pengguna internet yang tadinya nonmuslim menjadi tertarik kepada Islam. Bahkan dari sekian banyak yang tertarik itu, di antaranya telah berhasil menemukan kesucian dan kebenaran Islam lantaran da'wah yang dilakukan di internet.

2. Da'wah dilakukan untuk mengenalkan Islam.
Sebuah proses pengenalan terhadap Islam mutlak diperlukan dalam rangka menegakkan kembali kejayaan Islam. Pengenalan ini sangat penting, karena akan menentukan apakah pemahaman seseorang terhadap Islam sudah baik dan benar. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al An'am ayat 153 "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya, yang demikian itu diperintahkan Allah kepada kamu agar kamu bertaqwa".

Da'wah dapat diumpamakan sebagai pengenalan sebuah produk kepada seseorang. Dan sejak dunia ekonomi mengajarkan bahwa sebuah produk dibuat untuk ditawarkan kepada konsumen, pengenalan Islam melalui da'wah menjadi sangat urgen di internet. Hal ini didasari pada fakta bahwa saat ini manusia yang menjalani "kehidupan" dalam dunia maya sudah mencapai angka puluhan juta.

3. Da'wah memiliki arti yang sangat luas.
Adalah sebuah hal yang umum bahwa sementara ini tidak sedikit orang yang mendefenisikan da'wah hanya sebatas pada acara-acara tabligh ataupun ceramah-ceramah yang dilakukan oleh mubaligh-mubaligh terkenal. Padahal segala upaya yang ditujukan untuk menyeru manusia kepada Allah 'Azza wa Jalla adalah da'wah. Dan da'wah merupakan manifestasi ibadah seseorang. Sehingga semenjak Hasan Al Bana-seorang ulama Mesir yang terkenal- mengatakan bahwa segala perbuatan dapat bernilai ibadah bila dilakukan dengan niat karena Allah dan dengan syariat yang benar, maka menyebarkan Islam melalui internet adalah sebuah da'wah sekaligus bernilai ibadah di hadapan Allah SWT.

4. Setiap muslim wajib mencegah kemungkaran.
Bukan rahasia lagi bahwa internet yang dibangga-banggakan sebagai terobosan teknologi komputer terbesar di millennium ini, ternyata juga memiliki begitu banyak kekurangan. Salah satunya adalah belum ditemukannya mekanisme yang tepat untuk mencegah kebebasan-kebebasan yang benar-benar tanpa batas di internet. Sehingga jadilah internet sebagai lahan subur bagi tumbuhnya kemaksiatan-kemaksiatan seperti pornografi dan perjudian yang dilakukan secara online. Melihat kenyataan yang demikian itu, kehadiran Al Haq sebagai antitesa sejati Al Bathil di dunia maya adalah sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Allah SWT selalu memerintahkan kepada kita untuk mencegah kemungkaran-kemungkaran yang ada (lihat surat Ali Imran: 110).

5. Da'wah cyber akan meningkatkan profesionalisme (ihsan) para aktivis da'wah.
Sebuah kebenaran yang tidak tertata dengan baik akan dikalahkan oleh kebathilan yang tertata dengan baik. Itulah pesan yang disampaikan oleh Sahabat Rasul yang mulia Ali bin Abi Thalib ra, yang bila kita mencoba memahaminya lebih jauh sebuah da'wah yang tidak dilakukan secara profesional akan ditumbangkan oleh kemaksiatan yang dikerjakan dengan penuh profesionalisme. Berkaitan dengan pembentukan sikap ihsan tersebut, maka profesionalisme aktivis da'wah akan terus terpupuk melalui da'wah cyber seiring dengan teknologi yang akan terus berkembang.

Dengan beberapa alasan yang dikemukakan di atas diharapkan timbul sebuah paradigma baru dalam diri umat Islam bahwa da'wah yang dilakukan, tidak lagi dibatasi hanya pada interaksi langsung antara aktivis dengan obyek da'wahnya di dunia nyata. Melainkan melingkupi da'wah yang dilakukan secara digital yang dilakukan melalui internet. Insya Allah dengan terciptanya sebuah sinergis antara da'wah konvensional di dunia nyata dengan da'wah digital di dunia maya, kejayaan Islam yang dirindukan oleh seluruh muslim dan penghuni jagad raya ini tidak lama lagi akan segera dapat terwujud. Amin Allahumma Amin.

sumber: percikan iman

Ucapkan Alhamdulillah...

'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN'
Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga
dan seorang malaikat menemaniku
dan menunjukkan keadaan di surga.

Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja
penuh dengan para malaikat.
Malaikat yang mengantarku berhenti di depan
ruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi
Penerimaan.

Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku
dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang
memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis
pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemu dia n aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui
koridor yang panjang lalu
sampailah kami pada ruang kerja kedua.
Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan
dan Pengiriman.

Disini, kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses
dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".
Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu.
Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu
banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan
untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada
ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti
pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil.

Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu
malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.
"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata
Malaikatku pelan.

Dia tampak malu.
"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan
disini?", tanyaku.

"Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. " Setelah
manusia menerima rahmat
yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang
mengirimkan pernyataan terima kasih".

"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas
rahmat Tuhan?", tanyaku.

"Sederhana sekali", jawab Malaikat.
"Cukup berkata, 'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN, Terima kasih, Tuhan' ".

"Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri", tanyaku.
Malaikat-ku menjawab, "Jika engkau mempunyai makanan
di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu,
atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka
engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.

"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan
uang-uang receh, maka
engkau berada dia ntara 8% kesejahteraan dunia.

"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer
mu, engkau adalah bagian
dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu.

Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih
banyak kesehatan
daripada kesakitan ... engkau lebih dirahmati
daripada begitu banyak orang
di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga
hari ini.

"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam
perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan,
atau kelaparan yang amat sangat ....
Maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di
dunia".

"Jika engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan
religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan,
penangkapan, penyiksaan, atau kematian ...
maka engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang di
dunia.

"Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam
ikatan pernikahan ...
maka engkau termasuk orang yang sangat jarang.

"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum,
maka engkau bukanlah
seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan
semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.

"Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau
menerima rahmat ganda,
yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu
berpikir bahwa engkau
orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa,
engkau lebih dirahmati
daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang
bahkan tidak dapat membaca
sama sekali".

Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah
Allah anugerahkan kepadamu.

Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan
ini ke semua teman-teman-mu untuk mengingatkan mereka betapa
dirahmatinya kita semua.

"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa,
'Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak
nikmat kepadamu' ".
(QS:Ibrahim (14) :7 )